PENDAHULUAN
Kepemimpinan (leadership) merupakan
suatu hal yang tidak dapat terlepas dari kehidupan kita sebagai suatu makhluk
sosial. Dalam kehidupannya manusia selalu tidak terlepas dari apa itu yang
dinamakan interaksi, baik itu dengan sesamanya mau lingkungan kehidupannya.
Ketika suatu individu telah masuk dalam suatu lingkungan kelompok atau
organisasi, manusia tersebut haruslah mampu menciptakan kondisi yang harmonis
antar anggota kelompok atau organisasi yang dimasukinya.
REVIEW
FILM: EXODUS GOD AND KINGS
Film ini menceritakan tentang
seorang anak yatim piatu dari Israel yang bernama Moses, dia dibesarkan oleh
keluarga kerajaan Mesir (Moses/Musa adalah seorang Ibrani yang diadopsi oleh
putri Firaun dan membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir). Pada awalnya,
Musa dan Firaun bersahabat baik sampai dewasa. Musa yang merasa setelah 400
tahun masa perbudakan semakin memburuk dan terpikir olehnya untuk menghentikan
hal tersebut. Tapi sayang, Firaun menolak dan mengakibatkan mereka
dulunya berteman menjadi berseberangan. Akhirnya Musa memimpin 400.000 budak
dalam perjalanan manumental untuk melarikan diri dari Mesir. Meski begitu,
Firaun yang kejam tidak merelakan kebebasan para budak-budaknya. Firaun segera
mengerahkan pasukan untuk melawan musa. Dalam perang itu lautan dipenuhi darah
dan mayat, sekaligus terjadi berbagai bencana alam. Namun Musa yakin dengan
perjuangannya kerena mendapat dukungan dari Tuhan.
A. Teori X & Y dari Douglas McGregor
Asumsi
yang dikembangkan dalam teori X pada dasarnya cenderung negatif dan gaya
kepemimpinan yang diterapkan dalam suatu organisasi adalah gaya kepemimpinan
petunjuk (derective leadership style). Sementara itu, asumsi yang dikembangkan
dalam teori Y pada dasarnya cenderung positif dan gaya kepemimpinan yang
diterapkan adalah gaya kepemimpinan partisipatif (participative leadership
style). Dalam teori X dan Y Douglas McGregor berusaha mengungkapkan bagaimana
perilaku karyawan dalam bekerja dan sekaligus bagaimana gaya kepemimpinan yang
dapat diterapkan dalam situasi lingkungan kerja yang berbeda, termasuk
bagaimana komunikasi antarpribadi (manajer dan bawahan) tersebut dikembangkan
dalam lingkungan kerjanya.
Kaitannya dengan film ini adalah
gaya kepemimpinan Firaun yang cenderung negatif, hal itu terlihat saat adegan
Firaun memaksa rakyat-rakyatnya untuk memberi tahu dimana Musa berada dengan
cara mengumpulkan setiap keluarga di lapangan kerajaan. Lalu anak-anaknya dan
istrinya disandera, lehernya diikat dengan tali dan mereka disuruh berdiri di
atas papan kayu. Apabila sang kepala keluarga tidak mau memberi tahu dimana
keberadaan Musa maka papan kayu tersebut ditarik dan itu berarti anak-anak dan
istrinya mati. Tetapi, Musa memiliki gaya kepemimpinan yang positif. Terlihat saat
adegan Musa membantu mneyelamatkan budak-budak dengan menyebrang laut, Musa
membelah laut dengan pedangnya agar para budak-budak dapat menyeberangi laut. Dan
saat kamu Firaun ingin menyebrang, lautnya kembali seperti semula.
B. Teori Sistem 4 dari Sistem Likert
- Sistem Otokratis Eksploitif
Pada sistem
Otokratis Eksploitif ini, pemimpin membuat semua keputusan yang berhubungan
dengan kerja dan memerintah para bawahan untuk melaksanakannya. Standar dan
metode pelaksanaan juga secara kaku ditetapkan oleh pemimpin. Pemimpin tipe ini
sangat otoriter, mempunyai kepercayaan yang rendah terhadap bawahannya,
memotivasi bawahan melalui ancaman atau hukuman. Komunikasi yang dilakukan satu
arah ke bawah .
Kaitan
dengan film ini berdasarkan teori tersebut adalah sorang pemimpin mempunyai
keputusan terihat dari adegan saat Musa membentuk pasukan baru dengan cara
mendidik budak budak untuk menjadi pasukan perang agar dapat melawan pasukan
Fir’aun. Para budak pun mengikuti perintah Musa karena mereka pun merasa
tertekan karna gaya kepemimpinan Fir’aun.
- Sistem Otokratis Paternalistic
Pada sistem
ini, Pemimpin tetap menentukan perintah-perintah, tetapi memberi bawahan
kebebasan untuk memberikan komentar terhadap perintah-perintah tersebut.
Berbagai fleksibilitas untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dalam batas-batas
dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan. Pemimpin mempercayai bawahan sampai
tingkat tertentu, memotivasi bawahan dengan ancaman atau hukuman tetapi tidak
selalu dan memperbolehkan komunikasi ke atas. Pemimpin memperhatikan ide
bawahan dan mendelegasikan wewenang, meskipun dalam pengambilan keputusan masih
melakukan pengawasan yang ketat
Kaitan
film ini dengan teori diatas adalah Musa terlihat menghargai pendapat
bawahannya. Terlihat dari adegan saat ada seorang yang mengeluh saat ia di
didik menjadi prajurit, budak tersebut merasa tidak mampu dengan didikan yang
Musa berikan. Lalu, budak tersebut mengundurkan diri dari pasukan prajurit
tersebut dan Musa pun memperbolehkan budak tersebut keluar dari pasukan
prajurit yang ia bentuk.
- Sistem Konsultatif
Pada sistem
ini, Pemimpin menetapkan tujuan-tujuan dan memberikan perintah-perintah setelah
hal-hal itu didiskusikan dahulu dengan bawahan. Bawahan dapat membuat
keputusan–keputusan mereka sendiri tentang cara pelaksanaan tugas. Penghargaan
lebih digunakan untuk memotivasi bawahan daripada ancaman hukuman. Pemimpin
mempunyai kekuasaan terhadap bawahan yang cukup besar. Pemimpin menggunakan
balasan (insentif) untuk memotivasi bawahan dan kadang-kadang menggunakan
ancaman atau hukuman. Komunikasi dua arah dan menerima keputusan spesifik yang
dibuat oleh bawahan.
Kaitan film ini dengan teori diatas
adalah saat Musa memberikan suatu perjanjian kepada budak budak bahwa apabila mereka
menuruti cara Musa mereka akan terbebas dari jajahan kaum Fir’aun .
- Sistem Partisipatif
Sistem
partisipatif adalah sistem yang paling ideal menurut Likert tentang cara
bagaimana organisasi seharusnya berjalan. Tujuan-tujuan ditetapkan dan keputusan-keputusan
kerja dibuat oleh kelompok. Bila pemimpin secara formal yang membuat keputusan,
mereka melakukan setelah mempertimbangkan saran dan pendapat dari para anggota
kelompok. Untuk memotivasi bawahan, pemimpin tidak hanya mempergunakan penghargaan-penghargaan
ekonomis tetapi juga mencoba memberikan kepada bawahan perasaan yang dibutuhkan
dan penting. Pemimpin mempunyai kepercayaan sepenuhnya terhadap bawahan,
menggunakan insentif ekonomi untuk memotivasi bawahan. Komunikasi dua arah dan
menjadikan bawahan sebagai kelompok kerja.
Kaitan film ini dengn teori diatas
adalah terlihat saat Musa dan budak budak berperang dengan Fir’aun. Musa
memiliki teman dekat dari salah satu budak tersebut, dia dijadikan seperti
tangan kanannya Musa. Sehingga saat perang mereka dapat berkomunikasi dengan
baik untuk memikirkan strategi selanjutnya dan dapat mengalahkan kaum Fir’aun.
C. Theory Of Leadership Pattern Choice (Tannenbaum dan Schmidt)
Tujuh “pola
kepemimpinan” yang diidentifikasi oleh Tannenbaum dan Schmidt. Demokrasi
(hubungan berorientasi) pola kepemimpinan yang ditandai oleh penggunaan wewenang
oleh bawahan. Otoriter (tugas berorientasi) pola kepemimpinan yang ditandai
oleh penggunaan wewenang oleh pemimpin. Perhatikan bahwa sebagai penggunaan kekuasaan oleh bawahan
meningkat (gaya demokratis) penggunaan wewenang oleh pemimpin berkurang secara
proporsional.
Kaitannya dengan film ini terliha
pada saat Firaun memaksa prajuritnya untuk tetap berada di pihaknya dan terus
mencari cara bagaimana menjatuhkan Musa. seperti pada saat Firaun menyuruh
prajuritnya untuk latihan tanpa henti agar dapat mengalahkan musa.
D. Modern Choice Approach to Participation (Vroom & Yetton)
Menurut
teori ini gaya kepemimpinan yang tepat ditentukan oleh corak persoalan yang dihadapi
oleh macam keputusan yang harus diambil.
Kaitannya dengan film itu pada saat
Musa menyuruh para kaum budak untuk pindah dari wilayah yang lama ke wilayah
yang baru. Karena wilayah yang lama sudah di ambil alih oleh Firaun yang
serakah.
E. Contingency Theory of Leaderhip dari Fiedler
Kepemimpinan
tidak akan terjadi dalam satu kefakuman sosial atau
lingkungan. Para pemimpin mencoba melakukan pengaruhnya kepada anggota kelompok
dalam kaitannya dengan situasi-situasi yg spesifik. Karena situasi dapat sangat
bervariasi sepanjang dimensi yang berbeda, oleh karenanya hanya masuk akal
untuk memperkirakan bahwa tidak ada satu gaya atau pendekatan kepemimpinan yang
akan selalu terbaik. Namun, sebagaimana telah kita pahami bahwa strategi yg
paling efektif mungkin akan bervariasi dari satu situasi ke situasi lainnya.
Kaitannya pada saat Musa memutuskan
untuk mengajak para budak menyebrang laut agar mereka tidak tertangkap oleh
kaum Firaun karena, kaum Firaun sudah datang mendekat. Dan apabila kaum budak
tertangkap oleh kaum Firaun maka mereka akan di bunuh satu-persatu.
F. Konsep Path Goal Theory of Leadership
Menurut
model ini, pemimpin menjadi efektif karena efek positif yang mereka berikan
terhadap motivasi kinerja dan kepuasan. Teori ini dianggap sebagai path-goal
karena terfokus pada bagaimana pemimpin mempengaruhi persepsi dari
pengikutnya tentang tujuan pekerjaan, tujuan pengembangan diri, dan jalur yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan (Ivancevich, dkk, 2007:205).
Kaitannya pada saat musa memberitahu
para budak untuk menggunakan tameng dengan baik, agar dapat menahan perlawanan
dari para kaum Firaun. Musa mendidik para budak dengan cara menyuruh para budak
berbaris memegang tameng kemudian Musa mendorong mereka satu-persatu dari depan
dengan keras dan cara itu berhasil membuat para budak menjadi prajurit yang
kuat dan tangguh. Akhirnya Musa pun menggunakan cara yang sama untuk mendidik
prajurit yang lain.
Jadi, menurut kelompok kami kepemimpinan
itu adalah suatu bentuk dalam proses memengaruhi atau memberi contoh oleh
pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya
mencapai tujuan organisasi. Dalamkepemimpinan terdapat pemimpin yang selalu
mengarahkan pengikutnya. Pemimpin biasanya selalu mendengarkan saran-saran atau
pendapat pengikutnya demi kelancaran berjalannya suatu tujuan yang sudah
direncanakan. Pemimpin juga biasanya akan memberikan penghargaan apabila
pengikutnya dapat melakukan yang terbaik demi tujuan bersama dan memberikan
motivasi kepada pengikutnya agar pengikutnya merasa adanya dukungan dari sang
pemimpin.
0 komentar:
Posting Komentar