Dari sini, saya akan memaparkan sedikit dari sekian banyak materi yang ada di alam
semesta ini, di antaranya :
1. Galaksi
Banyak
macam-macam galaksi yang ada di alam semesta ini, akan tetapi hanya dua galaksi
yang akan disampaikan dalam makalah ini, di antaranya[2]:
a. Galaksi Bimasakti
Galaksi bimasakti
adalah galaksi spiral besar yang
termasuk dalam tipe Hubble SBbc. Total
massa dari galaksi ini
sekitar 1012 massa matahari, yang memiliki 200-400 miliar bintang dengan
diameter 100.000 tahun cahaya dan ketebalan 1000 tahun cahaya. Jarak antara
matahari dan pusat galaksi diperkirakan 27.700 tahun cahaya. Di dalam galaksi
bima sakti terdapat sistem Tata Surya, yang di dalamnya terdapat
planet Bumi tempat kita tinggal. Diduga di pusat galaksi bersemayam lubang
hitam supermasif atau yang sering
disebut dengan black hole.
b. Galaksi Andromeda
Galaksi Andromeda
adalah salah satu galaksi di luar galaksi Bima Sakti yang dapat dilihat dengan
mata telanjang, asalkan dilihat pada malam yang cerah, tanpa bulan dan tanpa
polusi cahaya. Andromeda
memiliki nama lain Messier 31, M31, atau NGC 224. Strukturnya mirip
dengan galaksi Bima Sakti yaitu berbentuk spiral. Jaraknya sekitar 2,5 juta
tahun cahaya. Letaknya di langit adalah di belahan langit utara, sekitar 41
derajat di sebelah utara khatulistiwa langit. Galaksi ini baik diamati sekitar bulan
September, Oktober, November. Dengan mata telanjang, galaksi ini nampak seperti
kabut tipis kecil di langit utara, tapi jika diamati dengan teropong yang dapat
menampakkan bintang-bintang
redup di tepian galaksi Andromeda. Galaksi ini berisi sekitar 1 triliun bintang.
Saat ini galaksi Andromeda bergerak mendekati Bima Sakti dengan kecepatan
sekitar 533,33 km/detik dan diperkirakan 2 milyar tahun kemudian kedua galaksi
ini akan saling bertabrakan.
2. Asteroid
Alam semesta memiliki banyak
asteroid, di antaranya :[3]
a.
Ceres
Asteroid terbesar saat ini adalah Ceres. Massa asteroid ini setara dengan sepertiga massa sabuk asteroid. Karena sangat besar, obyek ini memiliki kekuatan gravitasi untuk menarik dirinya sendiri. Ceres juga disebut sebagai ‘planet kerdil’ layaknya Pluto. Setelah menengok asteroid Vesta, Dawn akan berkunjung ke Ceres yang diperkirakan sampai pada 2015 untuk mempelajari komposisinya serta mencari tahu kemungkinan adanya cairan di bawah permukaannya.
Asteroid terbesar saat ini adalah Ceres. Massa asteroid ini setara dengan sepertiga massa sabuk asteroid. Karena sangat besar, obyek ini memiliki kekuatan gravitasi untuk menarik dirinya sendiri. Ceres juga disebut sebagai ‘planet kerdil’ layaknya Pluto. Setelah menengok asteroid Vesta, Dawn akan berkunjung ke Ceres yang diperkirakan sampai pada 2015 untuk mempelajari komposisinya serta mencari tahu kemungkinan adanya cairan di bawah permukaannya.
b. Baptistina
Baptistina merupakan
nama salah satu keluarga termuda asteroid di sabuk asteroid. Menurut model
komputer, asteroid ini
muncul 160 juta tahun silam dengan ukuran diameter 60km dan 170km. Salah satu batu ini
menghantam Bumi 65 juta tahun silam dan membantu kepunahan dinosaurus. Sisa
hantaman asteroid ini terkubur di semenanjung Yucatan dan Teluk Meksiko.
c. Kleopatra
Percaya atau tidak,
banyak asteroid yang memiliki
bulan, bahkan beberapa di
antaranya
memiliki dua satelit. Salah satunya adalah Kleopatra yang memiliki dua bulan bernama
Alexhelios dan Cleoselene. Asteroid metalik ini memiliki bentuk yang tak lazim,
yakni tulang anjing, dengan ukuran panjang, tinggi dan lebar 217x94x81
kilometer. Sedangkan bulan-bulan asteroid ini memiliki ukuran diameter 5 km dan 3 km.
d. Themis
Asteroid besar ini menjadi
benda langit pertama yang diketahui memiliki es di permukaannya. Pada tahun 2009, penyelidikan
menggunakan cahaya inframerah memastikan keberadaan es serta karbon atau
molekul organik. Karakteristik
ini membuat Themis menjadi kandidat kuat penghantar air dan karbon pada
permukaan Bumi muda yang panas dan kering, empat miliar tahun silam.
3. Bintang
Ada beberapa versi
pengklasifikasian bintang, berikut pengklasifikasian bintang
menurut Angelo Secchi (1863): [4]
a. Kelas Spektra O
Berwarna biru,
temperatur > 30.000 K, garis-garis He terionisasi, garis N terionisasi 2x,
garis Si terionisasi 3x, garis H tampak tapi lemah.
Contoh bintang : Alnitak, Bintang 10 Lacerta
Contoh bintang : Alnitak, Bintang 10 Lacerta
b. Kelas Spektra B
Berwarna biru,
temperatur 11.000 – 30.000 K, garis He netral, garis Si terionisasi 1 atau 2 x,
garis O terionisasi, garis H tampak lebih jelas ketimbang kelas O.
Contoh bintang : Rigel,
Spica.
c. Kelas Spektra A
Berwarna biru,
temperatur 7.500 – 11.000 K, garis H sangat kuat, garis Mg, Si, Fe, dan Ca
terionisasi 1x, garis logam netral tampak lemah.
Contoh bintang : Sirius, Vega
Contoh bintang : Sirius, Vega
d. Kelas Spektra F
Berwarna biru
keputih-putihan, temperatur 6.000 – 7.500 K, garis H lebih lemah dari kelas A,
garis Ca, Fe, Cr terionisasi 1x, garis Fe dan Cr netral. Contoh bintang :
Canopus, Procyon.
e. Kelas
spectra G
Berwarna putih
kekuning-kuningan, temperatur 5.000 – 6.000 K, garis H lebih lemah, garis Ca
terionisasi, pita molekul G-Band sangat kuat.
Contoh bintang : Capella, Matahari.
Contoh bintang : Capella, Matahari.
f. Kelas
spectra K
Berwarna jingga
kemerah-merahan, temperatur 3.500 – 5.000 K, garis H sangat lemah, garis logam
netral mendominasi, Pita Titanium Oksida tampak.
Contoh bintang : Arcturus, Aldebaran.
Contoh bintang : Arcturus, Aldebaran.
g. Kelas
spectra M
Berwarna merah,
temperature 2.500 – 3.000 K, pita molekul Titanium Oksida sangat mendominasi,
garis logam netral tampak dengan jelas..
Contoh bintang : Betelgeuse, Antares.
Contoh bintang : Betelgeuse, Antares.
4. Komet
Komet adalah
benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis
edar berbentuk lonjong atau parabolis. Komet berasal dari bahasa Yunani, yang
artinya rambut panjang.
Komet
terdiri dari kumpulan debu dan gas yang membeku pada
saat berada jauh dari matahari.
Ketika mendekati matahari, sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk
kepala gas dan ekor. Komet juga mengelilingi matahari, sehingga
termasuk dalam sistem tata surya. Komet merupakan gas
pijar dengan garis edar yang berbeda-beda. Panjang komet dapat
mencapai jutaan km. Beberapa komet menempuh jarak lebih jauh di
luar angkasa daripada planet.
Komet membutuhkan ribuan tahun untuk menyelesaikan satu
kali mengorbit matahari. Kita sering menyebut komet
sebagai bintang berekor. Sebetulnya pernyataan bintang disini tidak tepat karena komet terbentuk
dari es dan debu.
Bagian-bagian
komet terdiri dari inti, koma, awan hidrogen, dan ekor. Inti komet
adalah sebongkah batu dan salju. Ekor komet arahnya selalu
menjauh dari matahari. Bagian ekor suatu komet terdiri dari dua macam,
yaitu ekor debu dan ekor gas. Bentuk ekor debu tampak
berbentuk lengkungan, sedangkan ekor gas berbentuk lurus. Koma atau
ekor komet tercipta saat mendekati matahari yaitu ketika sebagian
inti meleleh menjadi gas. Angin matahari kemudian meniup gas tersebut
sehingga menyerupai asap yang mengepul ke arah belakang kepala komet. Ekor
inilah yang terlihat bersinar dari bumi. Sebuah komet kadang mempunyai satu ekor
dan ada yang dua atau lebih
Berdasarkan bentuk dan
panjang lintasannya, komet dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu sebagai
berikut:[5]
a.
Komet berekor panjang, yaitu komet
dengan garis lintasannya sangat jauh melalui daerah-daerah yang sangat dingin
di angkasa sehingga berkesempatan menyerap gas-gas daerah yang dilaluinya.
Ketika mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas
sehingga membentuk koma dan ekor yang sangat panjang. Contohnya,
komet Kohoutek yang melintas dekat matahari setiap 75.000
tahun sekali dan komet Halley setiap 76 tahun sekali.
b.
Komet berekor pendek, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat pendek sehingga
kurang memiliki kesempatan untuk menyerap gas di daerah yang dilaluinya. Ketika
mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas yang sangat sedikit sehingga
hanya membentuk koma dan ekor yang sangat pendek bahkan hampir tidak berekor.
Contohnya komet Encke yang melintas mendekati matahari setiap
3,3 tahun sekali.
0 komentar:
Posting Komentar