Selasa, 08 April 2014

Alam Semesta

Alam semesta merupakan sebuah daerah yang sangat besar, terisi dengan berbagai komponen yang bisa mengejutkan kita, termasuk hal-hal yang jauh dari bayangan kita. Isi alam semesta sendiri cukup beragam, bukan hanya apa yang bisa terlihat. Dari yang terdeteksi, ternyata alam semesta ini 5% terdiri dari materi (atom yang membentuk bintang, gas, debu, dan planet). Dan ada 25 % dari alam semesta yang terisi oleh materi gelap, partikel baru yang bahkan beum bisa dideteksi oleh laboratorium manapun di bumi ini. Sementara 70% alam semesta diisi oleh energi gelap, yang terdistribusi merata dan energi ini pun masih menjadi sbeuah misteri yang tak terpecahkan bagi dunia sains.Kita tahu bumi masuk kedalam galaxy bima sakti,matahari sebagai pusat dari galaxy. Matahari di kelilingi oleh planet-planet , komet , dan milyaran asteroide ( planet kerdil )yang semua itu terus berputar . Menurut para ilmuwan matahari sebagai pusat alam semesta karena semua benda-benda angkasa berputar mengelilingi matahari.



Dari sini, saya akan memaparkan sedikit dari sekian banyak materi yang ada di alam semesta ini, di antaranya :
 
1.      Galaksi
Banyak macam-macam galaksi yang ada di alam semesta ini, akan tetapi hanya dua galaksi yang akan disampaikan dalam makalah ini, di antaranya[2]:
a.       Galaksi Bimasakti
Galaksi bimasakti adalah galaksi spiral besar yang termasuk dalam tipe Hubble SBbc. Total massa dari galaksi ini sekitar 1012 massa matahari, yang memiliki 200-400 miliar bintang dengan diameter 100.000 tahun cahaya dan ketebalan 1000 tahun cahaya. Jarak antara matahari dan pusat galaksi diperkirakan 27.700 tahun cahaya. Di dalam galaksi bima sakti terdapat sistem Tata Surya, yang di dalamnya terdapat planet Bumi tempat kita tinggal. Diduga di pusat galaksi bersemayam lubang hitam supermasif atau yang sering disebut dengan black hole.
b.      Galaksi Andromeda
Galaksi Andromeda adalah salah satu galaksi di luar galaksi Bima Sakti yang dapat dilihat dengan mata telanjang, asalkan dilihat pada malam yang cerah, tanpa bulan dan tanpa polusi cahaya. Andromeda memiliki nama lain Messier 31, M31, atau NGC 224. Strukturnya mirip dengan galaksi Bima Sakti yaitu berbentuk spiral. Jaraknya sekitar 2,5 juta tahun cahaya. Letaknya di langit adalah di belahan langit utara, sekitar 41 derajat di sebelah utara khatulistiwa langit. Galaksi ini baik diamati sekitar bulan September, Oktober, November. Dengan mata telanjang, galaksi ini nampak seperti kabut tipis kecil di langit utara, tapi jika diamati dengan teropong yang dapat menampakkan bintang-bintang redup di tepian galaksi Andromeda. Galaksi ini berisi sekitar 1 triliun bintang. Saat ini galaksi Andromeda bergerak mendekati Bima Sakti dengan kecepatan sekitar 533,33 km/detik dan diperkirakan 2 milyar tahun kemudian kedua galaksi ini akan saling bertabrakan.
2.      Asteroid
Alam semesta memiliki banyak asteroid, di antaranya :[3]
a.       Ceres
Asteroid terbesar saat ini adalah Ceres. Massa asteroid ini setara
dengan sepertiga massa sabuk asteroid. Karena sangat besar, obyek ini memiliki kekuatan gravitasi untuk menarik dirinya sendiri. Ceres juga disebut sebagai ‘planet kerdil’ layaknya Pluto. Setelah menengok asteroid Vesta, Dawn akan berkunjung ke Ceres yang diperkirakan sampai pada 2015 untuk mempelajari komposisinya serta mencari tahu kemungkinan adanya cairan di bawah permukaannya.
b.      Baptistina
Baptistina merupakan nama salah satu keluarga termuda asteroid di sabuk asteroid. Menurut model komputer, asteroid ini muncul 160 juta tahun silam dengan ukuran diameter 60km dan 170km. Salah satu batu ini menghantam Bumi 65 juta tahun silam dan membantu kepunahan dinosaurus. Sisa hantaman asteroid ini terkubur di semenanjung Yucatan dan Teluk Meksiko.
c.       Kleopatra
Percaya atau tidak, banyak asteroid yang memiliki bulan, bahkan beberapa di antaranya memiliki dua satelit. Salah satunya adalah Kleopatra yang memiliki dua bulan bernama Alexhelios dan Cleoselene. Asteroid metalik ini memiliki bentuk yang tak lazim, yakni tulang anjing, dengan ukuran panjang, tinggi dan lebar 217x94x81 kilometer. Sedangkan bulan-bulan asteroid ini memiliki ukuran diameter 5 km dan 3 km.
d.      Themis
Asteroid besar ini menjadi benda langit pertama yang diketahui memiliki es di permukaannya. Pada tahun 2009, penyelidikan menggunakan cahaya inframerah memastikan keberadaan es serta karbon atau molekul organik. Karakteristik ini membuat Themis menjadi kandidat kuat penghantar air dan karbon pada permukaan Bumi muda yang panas dan kering, empat miliar tahun silam.
3.      Bintang
Ada beberapa versi pengklasifikasian bintang, berikut pengklasifikasian bintang menurut Angelo Secchi (1863): [4]
a.       Kelas Spektra O
Berwarna biru, temperatur > 30.000 K, garis-garis He terionisasi, garis N terionisasi 2x, garis Si terionisasi 3x, garis H tampak tapi lemah.
Contoh bintang : Alnitak, Bintang 10 Lacerta
b.      Kelas Spektra B
Berwarna biru, temperatur 11.000 – 30.000 K, garis He netral, garis Si terionisasi 1 atau 2 x, garis O terionisasi, garis H tampak lebih jelas ketimbang kelas O.
Contoh bintang : Rigel, Spica.
c.       Kelas Spektra A
Berwarna biru, temperatur 7.500 – 11.000 K, garis H sangat kuat, garis Mg, Si, Fe, dan Ca terionisasi 1x, garis logam netral tampak lemah.
Contoh bintang : Sirius, Vega
d.      Kelas Spektra F
Berwarna biru keputih-putihan, temperatur 6.000 – 7.500 K, garis H lebih lemah dari kelas A, garis Ca, Fe, Cr terionisasi 1x, garis Fe dan Cr netral. Contoh bintang : Canopus, Procyon.
e.       Kelas spectra G
Berwarna putih kekuning-kuningan, temperatur 5.000 – 6.000 K, garis H lebih lemah, garis Ca terionisasi, pita molekul G-Band sangat kuat.
Contoh bintang : Capella, Matahari.
f.       Kelas spectra K
Berwarna jingga kemerah-merahan, temperatur 3.500 – 5.000 K, garis H sangat lemah, garis logam netral mendominasi, Pita Titanium Oksida tampak.
Contoh bintang : Arcturus, Aldebaran.
g.      Kelas spectra M
Berwarna merah, temperature 2.500 – 3.000 K, pita molekul Titanium Oksida sangat mendominasi, garis logam netral tampak dengan jelas..
Contoh bintang : Betelgeuse, Antares.
4.      Komet
Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk lonjong atau parabolis. Komet berasal dari bahasa Yunani, yang artinya rambut panjang. Komet terdiri dari kumpulan debu dan gas yang membeku pada saat berada jauh dari matahari. Ketika mendekati matahari, sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk kepala gas dan ekor. Komet juga mengelilingi matahari, sehingga termasuk dalam sistem tata surya. Komet merupakan gas pijar dengan garis edar yang berbeda-beda. Panjang komet dapat mencapai jutaan km. Beberapa komet menempuh jarak lebih jauh di luar angkasa daripada planet. Komet membutuhkan ribuan tahun untuk menyelesaikan satu kali mengorbit matahari. Kita sering menyebut komet sebagai bintang berekor. Sebetulnya pernyataan bintang disini tidak tepat karena komet terbentuk dari es dan debu. Bagian-bagian komet terdiri dari inti, koma, awan hidrogen, dan ekor. Inti komet adalah sebongkah batu dan salju. Ekor komet arahnya selalu menjauh dari matahari. Bagian ekor suatu komet terdiri dari dua macam, yaitu ekor debu dan ekor gas. Bentuk ekor debu tampak berbentuk lengkungan, sedangkan ekor gas berbentuk lurus. Koma atau ekor komet tercipta saat mendekati matahari yaitu ketika sebagian inti meleleh menjadi gas. Angin matahari kemudian meniup gas tersebut sehingga menyerupai asap yang mengepul ke arah belakang kepala komet. Ekor inilah yang terlihat bersinar dari bumi. Sebuah komet kadang mempunyai satu ekor dan ada yang dua atau lebih
Berdasarkan bentuk dan panjang lintasannya, komet dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:[5]
a.        Komet berekor panjang, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat jauh melalui daerah-daerah yang sangat dingin di angkasa sehingga berkesempatan menyerap gas-gas daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati matahari, komet tersebut melepaskan  gas sehingga membentuk koma dan ekor yang sangat panjang. Contohnya, komet Kohoutek yang melintas dekat matahari setiap 75.000 tahun sekali dan komet Halley setiap 76 tahun sekali.
b.      Komet berekor pendek, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat pendek sehingga kurang memiliki kesempatan untuk menyerap gas di daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas yang sangat sedikit sehingga hanya membentuk koma dan ekor yang sangat pendek bahkan hampir tidak berekor. Contohnya komet Encke yang melintas mendekati matahari setiap 3,3 tahun sekali.



Related Posts:

  • Pengaruh Film Animasi Pada Agresivitas Anak Balita     Pengaruh Film Animasi Pada Agresivitas  Anak Balita Kesehatan Mental (Soft Skill)                    … Read More
  • Psikologi Ketertarikan Interpersonal dalam Internet A. Psikologi ketertarikan interpersonal dalam internet Penyebab daya tarik antara individu yang satu dengan yang lainnya adalah : 1.   Kedekatan fisik 2.   Kesamaan pendapat dan kepribadian, mina… Read More
  • Computer Supported Cooperative WorkIstilah Computer Supported Cooperative Work (CSCW) pertama kali digunakan oleh Irene Greif dan Paul M. Cashman pada tahun 1984, pada sebuah workshop yang dihadiri oleh mereka yang tertarik dalam menggunakan tek… Read More
  • PSIKOTERAPIA.  PENGERTIAN PSIKOTERAPI Psikoterapi adalah pengobatan secara psikologis untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu “Psyche” yang artin… Read More
  • Tes Psikologi Online Pengertian dan Kegunaan dari Tes Psikologi Online Perkembangan zaman akan teknologi internet semakin memudahkan pengguna fasilitas untuk melakukan sesuatu. Bagi para pencari tenaga kerja tidak perlu repot-repot melakukan … Read More

0 komentar:

Posting Komentar