Bila dibandingkan dengan hewan, maka tubuh manusia lemah,
sedangkan rohaninya, yaitu akal budi dan kemauannya sangat kuat. Manusia tidak
dapat terbang seperti burung, tidak dapat berenang secepat buaya, tidak mampu
mengangkat benda berat seperti gajah, dan sebagainya, tetapi dengan akal
budinya dan kemauannya, manusia dapat menjadi makhluk yang lebih dari makhluk
lain. Kelebihan manusia itu karena memiliki akal budi dan kemauan yang keras
sehingga dapat mengendalikan jasmaninya.
Manusia sebagai makhluk berpikir dibekali hasrat ingin tahu
tentang benda dan peristiwa yang terjadi di sekitarnya termasuk juga ingin tahu
tentang dirinya sendiri. Rasa ingin tahu inilah mendorong manusia untuk
memahami dan menjelaskan gejala-gejala alam, baik alam besar (makrokosmos)
mapun alam kecil (mikrokosmos), serta berusaha memecahkan masalah yang
dihadapi. Dorongan rasa ingin tahu dan usaha untuk memahami dan memecahkan masalah
yang dihadapi, menyebabkan manusia dapat mengumpulkan pengetahuan.
Rasa ingin tahu yang terdapat pada manusia ini menyebabkan
pengetahuan mereka menjadi berkembang. Setiap hari mereka berhubungan dan
mengamati benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dialam sekitarnya.
Pengamatan-pengamatan yang ditangkap melalui panca indera-nya merupakan objek
rasa ingin tahunya. Manusia tidak akan merasa puas jika belum memperoleh
jawaban mengenai hal-hal yang diamatinya. Mereka berusaha mencari jawabannya dan
untuk itu mereka harus berpikir. Rasa ingin tahunya terus berlanjut. Bukan
hanya “apa”-nya saja yang ingin diketahui jawabannya, tetapi juga jawaban dari
“bagaimana” dan kemudian berlanjut “mengapa” tentang hal-hal yang bersangkutan
dengan benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang diamatinya.
Jadi,kesimpulannya adalah ilmu pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu. Hewan juga
mempunyai “rasa ingin tahu” akan tetapi tidak berkembang atau disebut “idle
curiousity” atau “instinct.” Segala aktivitasnya didorong oleh instink itu
dengan tujuan untuk melestarikan hidupnya. Untuk itulah mereka mencari makan,
melindungi diri dan berkembang biak.
Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang berkembang. Akumulasi
dari segala yang mereka dapat dari usahanya mendapatkan jawaban dari
keingintahuannya itu merupakan “pengetahuan”-nya. Pengetahuan manusia selalu
berkembang. Ia selalu tidak puas dengan fakta tetapi ingin tahu juga tentang
“apa,” “bagaimana” dan “mengapa” demikian.
Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam
yang diperolehnya, manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan
pengetahuannya untuk memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Manusia secara alamiah, dari zaman purba sampai zaman
dewasa sekarang memiliki rasa ingin
tahu. Rasa ingin tahu tersebut menyebabkan manusia menyelidiki
persoalan-persolan yang akan menghasilkan jawaban. Demikianlah pikiran manusia
berkembang dari pikiran primitif sampai kepikiran yang modern.
Dengan adanya ilmu pengetahuan dan rasa ingin tahu pada
diri manusia, maka diharapkan setiap individu mengembangkan rasa ingin tahu
tersebut menjadi penelitian-penelitian yang akan menghasilkan penemuan-penemuan
yang berguna bagi ilmu pengetahuan.
0 komentar:
Posting Komentar